Saturday, June 23, 2012

Considering: Waiting

This is my first blog, written in English. I will do my best to write this. Before I start my writing, I apologize if there are some grammatical error or mistyping.

Considering about "Waiting"....
I just realized, when we wait, we are being formed.
I just realized, when we wait, we are being trained.

When we are waiting for someone/ something eagerly, we often struggle so much, maybe "too much"..
In my own experience, whenever I have to wait, I have to struggle with my "egocentrical life"..

My heart is being inclined to myself.... My mind also... And I know this is wrong!
We are not the center of the universe, we are human that created by God to be His workers in His Kingdom..
We live in the social world... We live in the social atmosphere...
We have to think other's struggling..
We have to think of God's will....
We can't impose our needs selfishly....

In our prayer-life....
God often make us wait.
God never answer our prayer directly.
He often makes us wait.
He often makes us wait....
He often makes us wait.........

Waiting is a kind of training. God use this time, to train his people, and form his people.
So.....
It's worth waiting......

I love you, and I will wait...
For our consideration...
God with us...

Tuesday, June 19, 2012

Bersalah dan Menyesal?


Gw lagi memikirkan tentang perasaan "bersalah" dan "menyesal". Beberapa hari belakangan, hal ini yang gw pikirkan terus menerus.
Orang sering bilang "Hidup ini indah! Nikmati saja lah! Jangan dibawa repot!"...
Ada juga orang yang bilang "Hidup ini sangat berharga! Jangan sia-siakan kesempatan! Belajar yang banyak!"...

Dua ekstrim ini, akan gw coba telusuri....
Gw akan menelusuri hal ini, khususnya ketika kita melihat kepada "HIDUP"....
Hidup ini menjadi media dimana kedua paradigma ini dikristalkan...

Menikmati keindahan hidup yang berlebihan, bukanlah sebuah jawaban yang bijak, demikian pula ketika kita mengatakan hidup ini adalah full of awareness - inipun merusak nilai hidup kita yang Tuhan ciptakan juga untuk dinikmati...

Pembelajaran gw akan banyak hal, struggling gw di dalam hidup ini, dan yang paling berpengaruh, yaitu Posisi gw yang pernah ada di kedua hal itu....membuat gw memikirkan hal ini....
Netralisasi antara "conservative" dan "enjoy life" terjadi di dalam hidup gw....

Maka harusnya bagaimana??
Alkitab, di Mazmur 1:1-2 mengatakan demikian:


"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,  tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam."

Apa maksud dari ayat di atas??
Pemazmur di atas jelas mengatakan, setidaknya ada beberapa point:
1. Tidak berjalan menurut nasihat orang fasik
2. Tidak berdiri di jalan orang berdosa
3. Tidak duduk di dalam kumpulan pencemooh
4. Kesukaannya Taurat Tuhan
5. Merenungkan Taurat Tuhan siang malam..

Kelima point ini membuat gw melihat, bahwa seluruh hidup ini bermakna ketika kita TIDAK  hidup seperti orang fasik, orang berdosa, dan pencemooh.. Namun makna kembali kepada Taurat Tuhan.

Problemnya, ketika kita membaca ini, KITA LAGI MEMPOSISIKAN KITA DIMANA?
Kita melihat diri kita sebagai orang yang taat??
Tidak!! Tidak ada orang yang layak disebut Taat...

Melalui hal ini, kita selalu disadarkan bahwa kita adalah orang yang selalu jalan menurut nasihat orang fasik, kita adalah orang yang berdiri di jalan orang berdosa, dan kita duduk dengan kumpulan pencemooh. Kita tidak suka Firman, kita tidak suka merenungkan Firman Tuhan....

Hidup dapat kita sebut "hidup", sekali lagi, apabila kita kembali kepada esensi Firman Tuhan...
Bersalahlah dan menyesallah ketika kita hidup tidak menurut aturan Firman.....

Show your God in your life!
Enjoy that lifestyle...

Friday, June 15, 2012

Perpisahan...

Selama 3 hari, susah mengakses internet dan dengan jadwal yang terlalu sibuk, sehingga tidak ada posting baru dari blog ini.....

3 hari di Puncak, gw dan beberapa rekan guru (Laoshi Irfin, Miss Hanna, Suntar, dan Susanto) menemani murid-murid Sekolah SMA Kristen Calvin, merupakan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan....Karena angkatan ini adalah angkatan pertama dari sekolah baru... Angkatan pertama ini terdiri dari 40orang, namun yang hadir hanya 38 orang. Meskipun demikian, suasana kebersamaan tidak memudar...

Acara ini juga diisi oleh Sang Koordinator Lokasi, Pdt. Ivan Kristiono, Kepsek, Ev. Maya Sianturi, Bu Diana Ruth, Pak Junius, Pak Anthony, dan dr. Roy Pangemanan. Tim guru SKC yang pernah mengajar angkatan ini, diundang untuk hadir, dan beberapa diminta untuk mengisi acara, dan menemani murid-murid.

Kebersamaan... Selalu diawali dengan rasa "malu2" dari beberapa murid yang memang pemalu. Dan juga diawali dengan rasa "tidak tahu malu" dari beberapa murid yang menjadi panitia. Namun seiring dengan waktu, gap semacam itu semakin tidak terlihat, karena semua terbawa suasana kebersamaan itu (meskipun lagi ada 1 murid yang tidak menikmati acara ini)

Seluruh acara, diawali dan diakhiri oleh perenungan Firman Tuhan. Tempat yang baik mendukung para murid untuk mendengar... Sharing dari para guru dan muridpun mengalir begitu saja, membawa suasana ke dalam keadaan yang mellow dan tidak ada mata yang tidak bergeser dari orang yang sharing.

Melihat acara kebersamaan SMA semacam itu, gw merasa cemburu dengan mereka, karena mereka berhasil membuat sebuah acara ini!! Karena di SMA gw dulu gak ada perpisahan, bahkan Yearbook pun tidak ada!!!

Hal yang paling berkesan buat gw adalah di jenjang SMP. Ketika gw mengikuti perpisahan, seluruh murid (tidak ada satupun) yang tidak menikmatinya. Ini merupakan momen terindah di bangku sekolah gw, yaitu SMP.

"Dimana ada awal, disitu harus ada akhir"
"Dimana ada pertemuan, disitu pasti ada perpisahan"

Inilah yang diucapkan oleh salah seorang murid ketika diminta sharing.
Dunia berputar begitu cepat, sehingga kita tidak terhindar dari rotasi awal-akhir dan pertemuan-perpisahan. Ini merupakan hal yang memang lumrah terjadi di dunia...

Namun gw ingin bertanya kepada setiap dari kita...
Apakah yang namanya "perpisahan" selalu menyedihkan?
Bagaimana ketika kita mencoba untuk berpisah dengan kelakuan2 buruk kita??
Bagaimana ketika kita mencoba untuk berpisah dengan hal-hal yang membawa pengaruh buruk bagi kita??

Berpisah dengan dosa membawa kita kepada Tuhan Yesus....
Ketika kita bertemu Tuhan Yesus, adakah akhir di dalam perjalanan kita bersama Tuhan Yesus?

Renungkanlah, apa itu perpisahan? Apa itu pertemuan? Apa itu awal? Apa itu akhir?

Monday, June 11, 2012

Counterfeit

Ada satu istilah keren yang gw pikirin hari ini: Counterfeit!
Counterfeit itu terjemahan Inggris dari "Pemalsuan".
Kita banyak berhadapan dengan counterfeit dimana-mana.
Mulai dari uang palsu, nama palsu, sampai ke janji palsu!!

Kenapa sih harus tahu yang palsu??
Karena kepalsuan ada dimana mana!!! Kita harus waspada atas segala kepalsuan yang ada.
Di dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Lama, banyak sekali pembahasan tentang "counterfeit". Mulai dari nabi palsu (person) yang bernubuat palsu (action), sehingga menjadikan seluruhnya rusak (Total Depravity)

Kepalsuan itu sebenarnya apaan sih?
Tidak ada kepalsuan kalau tidak ada yang ASLI.
Dimana ada kepalsuan, disitu ada yang DIPALSUKAN.
Kita semua tahu, ada uang asli, baru ada uang palsu. Kalau tidak ada uang asli dulu, maka apa yang mau dipalsukan??
Beginilah cara kerja dari counterfeit. Hidup kita yang adalah pemberian Allah (memiliki hati nurani yang murni), dipengaruhi sedemikian rupa oleh setan, sehingga menjadi hati yang melawan Allah (tidak lagi seperti yang seharusnya).
Ada origin, baru ada yang namanya barang KW. Maka, kesimpulan logisnya adalah: Keberdosaan manusia itu merupakan suatu hal yang tidak pernah lepas dari natur kita yang adalah ciptaan Allah.

Kenapa bisa ada yang palsu ya?
Karena suara setan, yang menyebabkan manusia meninggalkan Allah, sumber segala sesuatu. Berhati-hatilah! Hidup ini sangat rentan. Berharaplah kepada Allah! Bukan kepada kepalsuan-kepalsuan yang ditawarkan kepada kita melalui dunia ini.... Berani berjalan hanya di dalam topangan tangan Allah!

Muncul darimana sih si "palsu" itu?
Mat 5:37  Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Sudah tahu jawabannya??

Interesting sekali kalau kita mencoba melihat hal ini dari sisi Alkitab.
Alkitab adalah Firman Tuhan, yang diwahyukan kepada kita. Bukan hanya kepada orang zaman dulu. Alkitab itu bersifat kekal, memiliki relevansi kepada manusia sampai selama-lamanya. Maka, satu-satunya hal yang asli, hanyalah Firman Tuhan, yang dimana kisahnya berfokus kepada Tuhan Yesus.

Jangan mau menikmati hal-hal di luar Allah!

Sunday, June 10, 2012

Liburan Mencari Hiburan?

Liburan...
Inilah momen yang paling ditunggu2 oleh semua orang. Mulai dari TK sampe Kerja.
Bulan yang paling ditunggu2 adalah bulan pertengahan Juni..
Banyak tiket yang dipesan, banyak tempat hiburan yang dibooking oleh banyak kalangan.
Mulai dari yang miskin sampai kepada yang kaya.
Mulai dari yang single sampai kepada yang poly wkwkwkwk..
Mulai dari yang forever alone sampai kepada player..


Liburan.....
Apa sih makna liburan?
Gw udah melakukan analisa, selama 10taun terakhir ini gw berpikir.....orang butuh liburan karena apa sih??
Secara umum, karena orang-orang sudah penat akan RUTINITAS yang mengekang selama 11 bulan...
Kerjaannya itu-itu saja... Siang malam kerjaannya cuman belajar, kerja... 
Sekali-sekali butuh hiburan donk! Lagian ini uang, uang gua, gw mau pake buat hiburan yah worthed donk! - inilah yang menjadi semangat orang-orang pada umumnya...

Rutinitas.....
Rutinitas menjadi sebuah hal yang evil di mata orang-orang banyak saat ini, bahkan orang beragama sekalipun... Aktivitas yang begitu2 saja,,menjadi sesuatu momok bagi kita...
Namun tetap kita jalankan,,,dan sambil berharap adanya "pelepasan" atau yang kita sebut dengan liburan....
Holiday.....bukan lagi menjadi sebuah holy day... Holiday menjadi sebuah sarana untuk manusia melampiaskan seluruh kepenatannya.... Inikah yang namanya "liburan" dalam makna yang sesungguhnya??

Lagian kalau mau diterusin,,,,dalam jangka 1 tahun, boleh lah kita bilang Liburan itu menjadi satu momen yang berbeda dari rutinitas... Namun coba deh kita tarik ke hidup besar kita..ke waktu yang panjang selama hidup kita...selama 60 tahun misalnya...
LIBURAN JUGA MERUPAKAN SEBUAH RUTINITAS TAHUNAN,,,,,Apakah kalian nangkep point gw??

Ini jebakan!! Kita semua terjebak ke dalam rutinitas..... Tapi kita menipu diri kita dengan mengatakan "gw butuh pelepasan dan butuh balas dendam, akibat rutinitas yg gw lakukan"......
Manusia ini gampang banget ditipu...Asal menyenangkan, itu akan gw ambil...


Alasan-alasan dari setiap orang "kenapa butuh berlibur", mengindikasikan bahwa sebenarnya, mereka tidak enjoy dan menikmati pekerjaan mereka. Kalau sejujur-jujurnya kita tidak menikmati pekerjaan/ aktivitas kita, sebenarnya ujung dari aktivitas itu bukan lagi untuk mengembangkan diri, namun untuk mencari satu entitas yang memberikan status "aman" bagi diri kita, yaitu UANG.

Kalau begitu...Kita kerja buat uang...
Sesuatu yang berpribadi bekerja untuk sesuatu yang tidak berpribadi?? Agak lucu sih ya..
Mungkin kita harus mengubah paradigma kita tentang "Work".

Bekerja, memang ga bisa dipungkiri untuk kita mencari uang.
Uang itu apa sih?? Banyak yang bilang..
Uang itu adalah alat tukar...
Tapi sebenernya yang kita tukar itu apa ya??
UANG DITUKAR DENGAN CINTA....
Itulah yang seringkali kita tukar...
Uang kita tukar dengan cinta....
Uang kita tukar dengan hiburan....
Sangat menyedihkan... Apakah kita bisa membeli cinta?? Tentu tidak!
Namun...kenapa kita merasa bisa membeli cinta dengan uang??
Dan kita merasa "gak kenapa kenapa kok, gw ga merasa gw menukar cinta dengan uang, yang penting gw happy"...

Dimana esensi kita sebagai manusia sebagai makhluk yang (katanya) paling beradab...
Namun dikuasai oleh uang dan hiburan??

Semoga sharing gw ini bisa membuka wawasan kita semua, untuk mengkaji ulang, bagaimana kita harus memandang hidup ini dengan perspektif yang lebih baik...

Saturday, June 9, 2012

Tentang keyakinan....

Keyakinan....
"Saya yakin lulus kuliah!"
"Kalau saya yakin, saya pasti bisa!"

Inilah yang menjadi motto dan semangat kita ketika kita ingin mencapai sesuatu.
Keyakinan kita selalu muncul karena kita dirangsang dan distimulasi oleh dua hal,,,yaitu diri kita dan lingkungan...

Misalnya kita hidup di keluarga miskin, namun kita mau berjuang untuk sukses, maka kita butuh "keyakinan". Keyakinan macam ini adalah keyakinan yang muncul dari diri kita. Keyakinan yang muncul dari diri kita merupakan hal yang positif. Yakinlah akan segala sesuatu, dan teruslah berharap, anda akan menemukan jawabannya. Inilah semangat yang muncul dari diri.

Keyakinan yang muncul dari lingkungan juga tentunya ada. Kita akan merasa bahwa segala situasi mendukung kita untuk kita menjalankan sesuatu, misalnya ketika kita sedang membawa kendaraan, kita melihat situasi jalan yang kosong dan sepi, tentunya akan membuat kita terangsang untuk ngebut kan? (Apalagi anak muda, pasti ngebut punya tuh!!)

Namun, ada satu ketidak-yakinan yang membuat saya sangat yakin.... Ini hal yang sangat aneh....sulit bagi gw untuk mendeskripsikan...namun gw akan mencoba untuk mengulasnya perlahan-lahan...
Gw lagi merasakan itu... Dan tentunya kita juga pasti punya sisi itu.. Pernah kan kita merasa suatu hal yang rasanya "tidak mungkin", namun kita punya feeling bahwa hal itu akan terjadi...??

Sebelum saya mengulasnya, saya akan memberikan shortcut istilah, yaitu CINTA.
Cinta,,,sebuah hal yang tidak bisa kita pegang,,,namun bisa kita rasakan,,,
Cinta tidak bisa kita ukur kedalamannya, namun kita bisa tenggelam di dalamnya..
Cinta tidak membuat kita mati, namun kita bisa cinta setengah mati...
Cinta tidak bisa memberikan kita makanan, namun kita selalu dikenyangkan....

Ini paradox keyakinan dan ketidak yakinan akan cinta...
Kenapa kita bisa memiliki rasa tidak yakin?? Karena kita manusia yang terbatas....
Kenapa kita bisa yakin akan suatu hal?? Karena kita ciptaan Allah...

Satu kalimat "I love you" ketika diucapkan oleh orang yang tidak kita cintai, tidak memberikan makna apa apa bagi hidup kita...
Namun, kalimat yang sama diucapkan oleh orang yang kita cintai, memberikan sebuah kehangatan dan keyakinan, bahwa memang orang tersebut mencintai kita...
What a grace.....


Gw sangat bersyukur, ada seorang yang mencintai gw apa adanya, dan gw belajar juga untuk mencintai dia...Keyakinan muncul....bukan dari diri gw, bukan juga dari dia....namun dari Tuhan...
Keyakinan yang Tuhan berikan,,,membuat gw dan dia....bersatu...di dalam cinta Tuhan...
Wow!!...Hidup ini indah, ketika Tuhan memberikan kita hati yang bisa mencintai Dia dan orang lain....

Cinta yang datang dari Tuhan membuat kita bisa memiliki keyakinan....
Cinta yang datang dari Tuhan, harus mengalir di dalam hidup kita...sehingga kita bisa membagikan cinta itu kepada orang yang kita cintai...
Beneran deh... Prinsip ini sangat menggugah...Alkitab jelas bicara,,,
Yoh 3:16...(cari sendiri ya,,)
Manusia yang sangat tidak settle.....diberikan settleness oleh Tuhan sendiri...Karena Bapa di sorga, telah memberikan AnakNya untuk dimatikan,,,sebagai bentuk cinta yang absolut, cinta tanpa pamrih...cinta yang tidak terbalaskan oleh apapun...Cinta yang tidak bisa dibayar dengan perbuatan baik dari siapapun...
Betul-betul cinta yang.....ajaib.......
Cinta Tuhan begitu besar bagi kita, sehingga kita yang tidak settle menjadi settle, karena Tuhan....

"God's love enables us to love someone, firmly..."
"I love you, firmly...."


Friday, June 8, 2012

Paradigm Shift (Love)

Seperti janji gw di postingan sebelumnya, gw sekarang akan membahas tentang cinta. Tema ini tidak pernah basi dibahas. Sadar/ tidak sadar, tema "cinta" selalu kita alami. Hal terpenting, justru cinta-lah yang men-drive seluruh hidup kita.

Namun..... Ketika gw memikirkan hal itu.... muncul pertanyaan-pertanyaan simpel di otak, yang kelihatannya sederhana, namun sangat sukar dijawab, bahkan bagi gw, hal itu tidak bisa gw jawab.....

Cinta macam apa yang kita rasakan?
Cinta kepada siapa?
Bagaimana mencintai?

Wah,,,pertanyaan ini sulit banget kalau mau dijabarin..... tapi gw coba sharingkan pengalaman gw, gw coba bagikan sharing gw dalam bentuk cerita hidup gw,,,mungkin bagi kalian gak terlalu kontekstual, tapi gw berusaha memunculkan beberapa point nanti, supaya pembaca bisa nangkep point apa dari pengalaman yang gw alami....

Ketika kita mencintai seseorang, pasti ada satu dorongan yang gak terbendung, untuk selalu mikirin dia, selalu mau yang terbaik untuk dia, selalu mau ada di dekat dia, selalu kangen sama dia...(kalau ngga ada perasaan ini, jangan bilang cinta dulu deh... hehehe)... Setiap ada apa, pasti kepikir dia, seluruh fokus hidup kita, pasti kita liat untuk "bagaimana gw bisa menyenangkan dia"... ini menjadi satu keanehan yang sangat gak aneh buat kita semua,,apalagi orang-orang yang melankolis dan introvert (pemendam perasaan)....

Hal demikian pasti muncul secara default-nya dan gak bisa kita kontrol....namun lagi lagi...ketika kita memikirkan dia, mencintai dia, pertanyaan gw "Apakah benar lu bener bener mencintai dia? Atau jangan-jangan lu lagi egois mencintai diri lu??"... Hal ini sangat tricky yah....karena manusia secara naluri dasarnya pasti ada intense untuk mencintai diri yang sangat besar... manusia itu terkadang ada jiwa licik, memperalat sesuatu untuk memuaskan keinginan dia sendiri...
Cinta merupakan satu entity yang paling gampang untuk dimanfaatkan dan diperalat oleh orang.... Seringkali orang mengatasnamakan cinta, untuk memuaskan keinginan pribadinya....
Kita boleh bilang kita kangen sama seseorang yang kita cintai,, tapi sebenernya,,,kalau mau ditarik ujung-ujungnya, kita tuh cuman lagi mau "memuaskan hasrat ketemu sama doi" doank.... ini nih yang bahaya...

Cinta macam apa yang kita rasakan? Cinta yang berpusat pada diri?? atau cinta yang berpusat pada orang lain?? Ini jebakan yang klasik sih... Logika kita tentang cinta itu terbolak balik,,karena konsep nilai kita tentang cinta udah rusak....Kalau kita tidak bisa mencintai diri kita secara proper, gimana kita bisa mencintai orang lain secara proper?? Kalau kita mencintai orang lain lebih dari mencintai diri kita, emang bisa??
Nahhhh dari sini gw mulai meraba dan lebih yakin akan hal external yang kita harusnya tau.... Gw yakin kita semua tau,,,Kalau cinta kepada diri dan kepada orang lain itu gak bisa menjawab permasalahan hidup manusia,,,,maka,,,cinta apa lagi yang harusnya dipikirkan?? Tentu cinta dari Tuhan...
Keabsolutan cinta Tuhan itu menjadi standar kita....untuk mencintai sesama.... C.S Lewis adalah salah satu penulis Kristen yang membahas tentang cinta, tentunya dari perspektif Alkitab, dengan kisah yang ringan dan mudah dibaca. Contoh karyanya yang terkenal tentang cinta itu "The Four Loves", dia menceritakan bagaimana Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes, memusatkan seluruhnya kepada Kasih Allah kepada manusia.

Maka mencintai, harus mulai dari Tuhan, karena di luar Tuhan, semua cinta itu pasti ujungnya adalah "diri"... Semua sudah dijelaskan di atas...setiap permasalahan tidak akan ada jalan keluarnya, unless kita kembali kepada cinta Tuhan Yesus yang sudah mati untuk menebus dosa kita.

"The love of God enables us to love others and self, properly"

Ketika cinta Tuhan itu datang, maka baru kita bisa mencintai diri dan sesama dengan benar.
Gimana kita bisa mencintai Tuhan? Kalau kita mencintai seseorang, pasti kita akan cari tau siapa dia...
Demikian pula ketika kita mau mencintai Allah, kita harus mengenal siapa itu Allah... Satu-satunya jawaban hanya ada di Alkitab....

Dari sana, kita mendapatkan prinsip2 bagaimana kita mengasihi sesama, mengasihi orang yang kita cintai, mengasihi orang yang akan jadi pasangan hidup (entah suami atau istri), di dalam kita menjalankan perintah Tuhan...
Perintah Tuhan itu simpel...dan harus butuh konsistensi untuk menjalankan...
kuncinya hanya satu.....Mau dibentuk oleh Tuhan....

Apakah kita berani mengatakan kita mencintai sesama, namun tidak pernah berani mencintai Tuhan??



Thursday, June 7, 2012

Kebenaran?

Jiwa menulis gw lagi muncul nih... Oh.... hal ini jarang banget bisa gw alami...

Gw mimpikan blog ini suatu saat seiring dengan perkembangannya, bisa jadi blog yang isinya "cuman" hal-hal yang membangun...Menjadi sebuah blog yang isinya "hanya" hal-hal yang relevan untuk sharing apapun yang digumulkan di dalam pencarian kebenaran.

Kalau kita denger istilah kebenaran, pasti banyak hal yang akan muncul di otak kita. "Apa itu kebenaran?", "Kalau tahu yang benar, pasti akan jadi orang yang pinter", "Gw harus belajar bener-bener! Supaya bisa lulus kuliah dan naik kelas!!", "Bener itu lawan katanya salah", dan lain lain deh... (Ayo keluarkan ide kalian ketika kalian denger istilah "bener"!!)

Kebenaran itu selalu punya dua sifat, yaitu knowledge dan wisdom. Menarik banget kalau kita bisa mulai tahu hal-hal yang sifatnya mendasar, yang kadang kita gak kepikir! Ngmgin kebenaran, banyak orang yang gak mikir lagi. Banyak orang yang menganggap "kebenaran" itu sesempit selangkangan mereka. "Gua mau tau apa yang gw mau tau, diluar itu, go to hell!". Ini semangat kita (khususnya anak muda) yang ga mau mikir panjang.

Tapi sebenarnya, menarik kalau kita bisa tahu sampai ke akar-akarnya.
Kebenaran itu punya beberapa ciri...
1. Dia yang menguasai kita, kita gak bisa menguasai kebenaran...kita tahu 1+1=2 darimana? Tentunya dari sononya kan? Ini hal misterius dari kebenaran. Dia gak bisa diganggu gugat oleh orang.
2. Kebenaran itu absolut. Dia tidak pernah relatif. Kalau dia udah muncul, pasti dia akan jadi ekstrim.
Kenapa 1+1 gak boleh 3? Karena jelas.... 1+1 = 2... absolut kan??

Demikian juga hidup kita. Kita gak mungkin gak tahu yang namanya kebenaran. Maka, tinggal ada dua pilihan lagi...Terima atau Tolak? Bahasa kerennya itu take it or leave it!. Ketika kita mau menerima kebenaran, kita pasti dikuasai kebenaran. Ketika kita menolak kebenaran, ya kita jadi orang yang bodoh selamanya..

Terkadang,,mikirn hal ginian gak habis habis,,,,gw sekarangpun mentok....gimana kembangin prinsip ini lagi... Tapi inget, satu satunya yang kasih kebenaran dan kasih makna di dalam dunia ini cuman Tuhan...
Catat di sticky note kita bahwa kita harus "Bersandar sama Tuhan, tidak kepada yang lain...."... karena Tuhan satu satunya sumber kebenaran...

Sekarang ada satu topik lagi yang gw pikirin....
Cinta....Verb sekaligus adjective yang sampe sekarang gw gak ngerti gimana jelasinnya...tapi akan gw curahkan di blog ini... seru nih!!

Memaknai Hidup

Berbicara tentang hidup, ada beberapa hal yang gw pikirkan di dalam hidup ini.
Gw membiasakan diri dr dulu untuk melihat sesuatu dimulai dari pertanyaan dasar, yaitu What? Why? How?

Di dalam perenungan itu, gw mencari-cari arti hidup. Hidup itu apa sih? Kenapa harus mikirin hidup? Kalau sudah tahu "apa itu hidup" dan "mengapa harus hidup", harus disimpulkan lagi di dalam "bagaimana kita hidup".

Selama gw "hidup", dari kecil, dididik di dalam keluarga yang harmonis, berkecukupan ekonomi, dengan sedikit cekcok yang mewarnai dan membekasi hidup gw, sehingga membentuk gw sebagaimana sampe sekarang. Perbuatan baik menjadi hal yang ditekankan. Gw diajarin untuk jadi orang yang baik, karena itu warisan dari yeye (kakek) gw. Kakek gw dikenal dengan orang yang baik selama hidupnya. Seluruhnya dilakukan untuk satu tujuan: supaya orang-orang sekitarnya gak dapet susah. Mulia sekali.... Namun, ketika itu diajarkan ke gw, gw bukan jadi orang yang lebih baik, namun gw jadi coward, apapun gak berani, bahkan untuk lihat mata orang lain aja gak berani. Melankolis!

Sempat-sempat saking melankolisnya, denger lagu sedikit aja dulu udah bisa keluar air mata. Gw dikenal dengan istilah "banci" di tengah sodara-sodara gw.
Anehnya..... Gw sedikitpun tidak merasa sedih!

Perangai gw sejak kecil sampai sekarang tidak terjelaskan. Di dalam keadaan gw waktu itu, gw mencoba untuk menjadi orang yang berbeda. Dari Melankolis, gw mencoba untuk hidup radikal! Gw sempat jadi orang yang cool, calm, rebellious, cold-heart. Namun, semuanya itu gak ada maknanya. Masi aja ada kekosongan yang mengisi.


Usaha mencari makna dan identitas hidup masa remaja, gw temukan sia-sia. Perubahan yang gw kerjakan, bukan perubahan at all. Ini ironi ya, ketika gw mencari perubahan hidup, bahkan yang terjadi bukan perubahan, tapi kebodohan-kebodohan.

Satu hal yang gw simpulkan di dalam pencarian identitas hidup, sebenarnya identitas hidup itu gak bisa dicari. Gak bisa diusahakan. Seluruh usaha manusia di dalam mencari something under the same sun itu... Pengkhotbah bilang "is in vain" alias, sia-sia. Maka, ketika tahu hidup ini punya siapa. Kita harus cepet-cepet kembalikan semua definisi ke pemberinya, yaitu Tuhan.

Kok nyambung cepet amat ya ke Tuhan? Ya...
Satu hal yang dari awal kita lupa itu ya Tuhan. Segala sesuatu dimulai dari Dia.
Segala sesuatu diciptakan oleh Dia.
Perubahan juga dimulai dari Dia.
Perubahan hidup, pencarian makna hidup, menghidupi hidup, harus selalu kembali ke Dia.

Siapa Tuhan?
Dia yang menebus gw. Dia yang menyelamatkan gw dari lubang yang sangat dalam. Ketika gw mencari makna hidup tanpa Tuhan, secara gak sadar gw sedang menggali lubang kuburan untuk diri sendiri.
Kembalilah kepada Tuhan. Bertobatlah! Hidup untuk Tuhan jadi hidup yang benar.

How should then we live??


The Church's One Foundation


The Church’s one foundation
Is Jesus Christ her Lord,
She is His new creation
By water and the Word.
From heaven He came and sought her
To be His holy bride;
With His own blood He bought her
And for her life He died.


She is from every nation,
Yet one o’er all the earth;
Her charter of salvation,
One Lord, one faith, one birth;
One holy Name she blesses,
Partakes one holy food,
And to one hope she presses,
With every grace endued.


The Church shall never perish!
Her dear Lord to defend,
To guide, sustain, and cherish,
Is with her to the end:
Though there be those who hate her,
And false sons in her pale,
Against both foe or traitor
She ever shall prevail.


Though with a scornful wonder
Men see her sore oppressed,
By schisms rent asunder,
By heresies distressed:
Yet saints their watch are keeping,
Their cry goes up, “How long?”
And soon the night of weeping
Shall be the morn of song!


’Mid toil and tribulation,
And tumult of her war,
She waits the consummation
Of peace forevermore;
Till, with the vision glorious,
Her longing eyes are blest,
And the great Church victorious
Shall be the Church at rest.


Yet she on earth hath union
With God the Three in One,
And mystic sweet communion
With those whose rest is won,
With all her sons and daughters
Who, by the Master’s hand
Led through the deathly waters,
Repose in Eden land.


O happy ones and holy!
Lord, give us grace that we
Like them, the meek and lowly,
On high may dwell with Thee:
There, past the border mountains,
Where in sweet vales the Bride
With Thee by living fountains
Forever shall abide!