Saturday, April 19, 2014

H+2 Kematian Tuhan, H-2 Menuju Kemenangan

Hari ini hari Sabtu, tepat diantara Jumat Agung dan Paskah, dan di dalam momen ini, dan saya cukup yakin Tuhan mau ajarkan kepada saya suatu hal. Bagaimana Tuhan Yesus disalah mengerti oleh orang banyak. Dan merenungkan sedikit akan responNya kepada sekitar.

Bagaimana respon kita ketika kita disalah mengerti oleh orang? Apalagi orang yang kamu sayang.
Apakah kita akan cenderung untuk mempersalahkan orang yang salah mengerti kita?
Ataukah kita mempersalahkan diri kita?

Buat saya dua duanya bukan jawaban.
Ketika kita disalah mengerti, kita seharusnya minta jawaban kepada Tuhan, dan minta bijaksana Tuhan dalam bagaimana menghadapi hal ini. Cara terbaik buat saya adalah diam sejenak, berdoa, menenangkan pikiran, jangan terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan dan mengklarifikasi masalah.
Ini kunci hikmat yang cukup sulit bagi saya untuk saya lakukan (dan saya percaya bagi kebanyakan orang!)

Berdiam diri, tidak membalas, tidak mengklarifikasi apa apa, berdoa, serahkan diri kepada Tuhan, itulah yang diajarkan Tuhan Yesus ketika Dia mau ditangkap dan bahkan ketika Ia meregang nyawaNya di atas kayu salib.

Hidup ini memang tidaklah adil bagi orang Kristen, karena mereka selalu disalah artikan, bahkan oleh sesama orang Kristen. Namun tidak ada batasan bagi Tuhan untuk menggunakan apapun untuk mengajarkan kita.
Kembalilah kepada Tuhan, maka Ia akan memberikan kelegaan sekalipun kita ada di tanah yang tandus.

1 comment:

  1. Setuju dengan pikiran Anda. Tidak membela diri itu suatu sikap yang sangat bijaksana, seperti yang dilakukan oleh Pdt. StephenTong yang diprotes oleh banyak kalangan Kristen. Mengapa? Beliau dengan penuh hikmat mengatakan bahwa dirinya tidak dipanggil untuk membela diri, tetapi untuk menyatakan kebenaran.
    Tindakan ini memang memerlukan kematangan rohani yang dalam. Mudah untuk diucapkan, tetapi terlalu sulit untuk dilaksanakan. Kiranya Tuhan sendiri yang memampukan kita untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan.
    Soli Deo Gloria!

    ReplyDelete